Friday, June 24, 2016

Kerajaan BAKKARA

Dimana dan Darimanakah itu kerajaan Bakkara? Kerjaan Bakkara itu berada di wilayah keturunan Raja Sipakpak. Dan jika ditarik silsilahnya, Raja Sipakpak adalah putra yang ke-3 dari SoriMangaraja II yang memegang tampuk pemerintahan dikala kerajaan Barus di serang pasukan Melayu Pagaruyung dan Saudagar Islam. Lalu Raja Sipakpak dan para pengikutnya pergi meyelamatkan diri ke tanah Dairi.

Sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa (Debata) dan Para Leluhur bahwa saatnyalah kerajaan Batak kala itu dipimpin oleh sesosok figur yang gagah dan perkasa, berjiwa satria serta berbudipekerti yang luhur, sakti mandraguna, yaitu Raja Manghuntal dari Bakkara. Ditangan Manhuntal kerajaan Batak Kembali berdiri kokoh dan tak tergoyahkan oleh suku lain. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh para sejarahwan, Raja Manghuntal lahir pada tahun 1520M dan setara dengan generasi generasi ke-7 dari kerajaan Sianjur Mulamula.

Kala itu Barang-barang pusaka dari kerajaan Batak masih berada pada keturunan SiRaja Batak di Toba dan masih terikat sumpah para leluhur berbunyi,” tabu-tabu sitarapullang, ia sian dia dalanna ro, ikkon tusi muse sumuang”. Selama tujuh generasi barang-barang pusaka itu berada ditangan kerajaan Sianjur Mulamula, dan itu direstui oleh Raja Malim (Raja Utti) selaku Batara Guru kala itu.

Ketika Raja Manghuntal mengetahui bahwa keberadaan Raja Malim ada di pulau Mussung, maka berankatlah Raja Manghuntal dari Bakkara untuk mengusulkan agar Kerjaa Batak didrikan kembali dengan resmi melalui acara penobatan. Dan Raja Manhuntal menyatakan dirinya sudah siap menjadi pemimpin kerajaan Batak. Sehubungan dengan niatnya itu maka Raja Malim VII terlebih dahulu meneliti, mendidik, menguji kemampuan ,dan kesaktian Raja Manghuntal . Setelah dia mengaggap sudah layak barulah disiapkan acara penobatan kepada ahli waris yang sesuai dengan perjanjian para leluhur.

Dalam acara penobatan fihak Raja Malim menyimbolkan , atas nama Raja Uti I sampai dengan Raja Uti VII menyerahkan kembali kekuasaan atas kerajaan Batak kepada ahli waris yaitu Raja Manghuntal. Dalam acara penobatan secara simbolik diserahkanlah 7 (tujuh) macam barang pusaka yaitu:
  • Piso solam Debata (keris Batak) tanda pemegang kekuasaan kerajaan.
  • Hujur siringis, siungkap mata mual (tombak sakti pembuka mata air)
  • Tumtuman sutora malam, Tali-tali harajaon ( mahkota)
  • Ulos Sandehuliman, Siambat api (kain/ulos pemadam api permusuhan. Bahwa tidak akan ada permusuhan antara Raja Malim dengan SiRajai Jolma.
  • Lage Silintong panartaraong omas. Lapik panortoran ni Raja. (tikar permadani, alas tempat Raja Menari).
  • Tabu-tabu sitarapullang. Ia sian dia dalanna ro ikkon tusi muse dalanna sumuang. (Yang megandug sumpah/perjanjian)
  • Gajah sibontar , Pangurupian di nadokdok ( gajah putih simbol tanggungjawab).
Dalam acara penobatan RAJA MANHUNTAL disebutlah degan Gelar RAJA SISINGA MANGARAJA I ,dan setelah itu bearakhirlah masa jabatan dari RAJA MALIM /Raja Uti sebagai Raja Mangalambung, dengan demikian terwujudlah yang direncanakan oleh Mutya Raja dan SiRaja Batak tentag kelanjutan kerajaan BATAK. kerajaan Batak berdiri kembali di bawah kepemimpinan Raja Sisinga Mangaraja I.

Sesuai dengan informasi yang dapat dikumpulkan, Raja Manghuntal lahir pada tahun 1520 dan dinobatkan menjadi Raja sisingamagaraja I pada tahun 1550 dipulau Mussung Babi oleh Raja Uti VII. Setelah itu pada tahun 1555 Dia pulang ke Bakkara lalu mendirikan kerajaan Bakkara.

Berikut ini silsilah dari Dinasti/ kerajaan Bakkara;
  • Sisingamagaraja I . Raja Manghuntal
  • Sisingamagaraja II , Ompu Raja Tinaruan
  • Sisingamagaraja III, Raja Itubungna
  • Sisingamagaraja IV, Tuan SoriMangaraja
  • Sisingamagaraja V, Raja Pallongos
  • Sisingamagaraja VI, Raja Pangolbuk
  • Sisingamagaraja VII, Ompu Tuan Lumbut
  • Sisingamagaraja VIII, Ompu Sotaronggal
  • Sisingamagaraja IX, Ompu Sohalompoan
  • Sisingamagaraja X, Ompu Tuan Nabolon
  • Sisingamagaraja XI, Ompu Sohahuaon
  • Sisingamagaraja XII, Patuan Bosar/ Ompu Pulo Batu.
Kerajaan Bakkara ini bertahan hingga abad ke-19 dan sesuai dengan sejarah Nasional pada abad ke-19 Raja Sisingamagaraja XII berjuang melawan klonial Belanda untuk mempertahankan (membela= Sianambela) tanah airnya dan Ia gugur dalam dalam peperangan bersama Putrinya yang bernama Boru Lopian Nauli. Raja Sisingamagaraja XII mendapat Gelar kehomatan dari NKRI sebagai Pahlawan Nasinal.

Artikel Terkait

Kerajaan BAKKARA
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email