Kerajaa Barus adalah generasi dari kerajaan Batak Tua yang telah hancur diserang pasukan Cola Dewa waktu itu(thn 1024-1030), makanya kerajaan Barus ini disebut juga kerajaan” Hatorusan”. Yang mana Hatorusan artinya generasi penerus, Serta Raja-Raja yang memimpinpun di Kerajan Barus inipun masih orang-orang dari kerajaan Batak Tua.
Kala itu Raja Malim dari Batak Tua Menobatkan menatunya menjadi Pemimpin ditengah-tengah Rakyat yang disebut Sirajai Jolma untuk memegang tampuk pemerintahan. Raja dari kerajaan Barus yang pertama bernama Raja Mula. kerajaan ini kembali membangun perniagaan di pelabuhan Barus dan berhasil menjalin hubungan baik keberbagai bangsa di dunia, antara lain bangsa China, India, dan Yunani. Orang-orang China dan India senangdatang dengan membawa barang dagangannya berupa barang-barang keramik seperti piring ceper yang disebut “pinggan pasu” dan ditukarkan dengan kapur barus (getah kayu kamfer), karena pada masa itu masih berdagang dengan sistem barter. Aktifitas dari rakyat kerajaan barus ini adalah mencari getah kayu kamfer ketengah- tengah hutan begitu juga dengan rempah-rempah yang mau diexport ke negri lain.
Seteleh beberapa generasi kemudian masuklah kezaman Megalitikum dan mereka mulai megenal mata uang berupa coin emas dan logam. Para pedagang dari kerajaan barus khususya orang Tamil senang mengembangkan perdagangannya sampai kepulau Madagaskar. Kala itu Madagaskar adalah menjadi pusat dan persinggahan perniagaan bangsa-bangsa dari benua Asia ke benua Afrika.
Berikut ini adalah silsilah dari kerajaan Barus yang menganut sistem Dinasti yakni:
Sori Mangaraja Batak II Memperistrikan Putri dari Raja Malim. Dari hasil pernikahannya Sori Mangaraja II memperoleh 5 Putra yakni:
Sekitar tahun tahun 1174M kerajaan Barus diserang oleh Melayu Pagaruyung dan Saudagar Islam dari Gujarat Machedonia dan tidak tahu apa sebabnya. Dalam perang ini banyak sekali memakan korban dan pasukan dari musuh mengincar pemimpin kerajaan dan beserta keluarganya agar di bunuh supaya jangan timbul dendam dikemudia hari. Perang berkecambuk begitu hebatnya yang menurunkan angkatan perang dengan pasukan berkuda, pasukan penunggang gajah, pasukan tombak, pedang dan beladiri,Karena melihat kondisi semakin parah maka Sori Mangaraja II dan Sinambeuk anaknya; memberikan mandat Kepada Raja Malim (Mutya Raja) agar megambil alih pemerintahan buat sementara dan membuat kebijaka-kebijakan untuk menyelamatkan asset kerajaan dan menyuruh agar SiRaja Batak segera melarikan diri keluar dari wilayah kerajaan Barus . Mutia Raja menyuruh SiRaja Batak agar membawa benda-benda pusaka dari kerajaan berikut surat-surat pustaka (laklak) dalam seruas bambu dan membuat sumpah “ Tabu-tabu sitara pullang, ia sian dia dalan na ro , ikkon tusi muse dalanna sumuang” setelah itu SiRaja Batak pergi ke Pusuk Buhit sesuai dengan mandat pamannya dan di sana ada sebuah Gua (liang) dan segeralah bersembunyi disana. Mengapa Mutia Raja tau disana ada sebuah Gua? Karena Gua itu adalah tempat pertapaan /semedi dari Mutia Raja di hari-hari sebelumnya.
Didalam situasi dan kondisi perang hebat karena Saudagar Islam dan Melayu Pagaruyung menyerang begitu bringasnya sehingga didalam perang ini SoriMangarajaII beserta Sinabeuk putranya itu wafat dalam perang mempertahankan kebenaran dan kedaulatan kerajaannya' maka putra-putra dari Sinambeuk yang lain diperintahkan agar pergi menyelamatkan diri keluar daerah, sehingga beberapa generasi kemudian mereka saling mengetahui bahwa;
Seiring dengan perubahan Zaman di Dunia ,Zaman batu muda ke zaman perak (neolitikum ke Megalitikum) dan perubahan suhu panas bumi meningkat sehingga terjadilah pencairan es/Gleitser (pleistosen) pada peralihan zaman Messezoikum ke Arkezoikum, Maka beberapa waktu kemudian terbenamlah juga Pelabuhan Barus bersama Arca-arcanya dikarenakan naiknya permukaan air laut pada zaman itu.
Kala itu Raja Malim dari Batak Tua Menobatkan menatunya menjadi Pemimpin ditengah-tengah Rakyat yang disebut Sirajai Jolma untuk memegang tampuk pemerintahan. Raja dari kerajaan Barus yang pertama bernama Raja Mula. kerajaan ini kembali membangun perniagaan di pelabuhan Barus dan berhasil menjalin hubungan baik keberbagai bangsa di dunia, antara lain bangsa China, India, dan Yunani. Orang-orang China dan India senangdatang dengan membawa barang dagangannya berupa barang-barang keramik seperti piring ceper yang disebut “pinggan pasu” dan ditukarkan dengan kapur barus (getah kayu kamfer), karena pada masa itu masih berdagang dengan sistem barter. Aktifitas dari rakyat kerajaan barus ini adalah mencari getah kayu kamfer ketengah- tengah hutan begitu juga dengan rempah-rempah yang mau diexport ke negri lain.
GAMBAR: Mengambil getah kamfer sebagai mata pencaharian rakyat kerajaan Barus.
Seteleh beberapa generasi kemudian masuklah kezaman Megalitikum dan mereka mulai megenal mata uang berupa coin emas dan logam. Para pedagang dari kerajaan barus khususya orang Tamil senang mengembangkan perdagangannya sampai kepulau Madagaskar. Kala itu Madagaskar adalah menjadi pusat dan persinggahan perniagaan bangsa-bangsa dari benua Asia ke benua Afrika.
Berikut ini adalah silsilah dari kerajaan Barus yang menganut sistem Dinasti yakni:
- Raja Mula
- Raja Donia
- Sori Mangaraja Batak I
- Nasiak Dibanua
- Sori Mangaraja Batak II .
Sori Mangaraja Batak II Memperistrikan Putri dari Raja Malim. Dari hasil pernikahannya Sori Mangaraja II memperoleh 5 Putra yakni:
- Siraja Bahar
- Sinabeuk
- Sipakpak
- Jonggolnitano
- Raja Mangisori(Nagaisori)
Sekitar tahun tahun 1174M kerajaan Barus diserang oleh Melayu Pagaruyung dan Saudagar Islam dari Gujarat Machedonia dan tidak tahu apa sebabnya. Dalam perang ini banyak sekali memakan korban dan pasukan dari musuh mengincar pemimpin kerajaan dan beserta keluarganya agar di bunuh supaya jangan timbul dendam dikemudia hari. Perang berkecambuk begitu hebatnya yang menurunkan angkatan perang dengan pasukan berkuda, pasukan penunggang gajah, pasukan tombak, pedang dan beladiri,Karena melihat kondisi semakin parah maka Sori Mangaraja II dan Sinambeuk anaknya; memberikan mandat Kepada Raja Malim (Mutya Raja) agar megambil alih pemerintahan buat sementara dan membuat kebijaka-kebijakan untuk menyelamatkan asset kerajaan dan menyuruh agar SiRaja Batak segera melarikan diri keluar dari wilayah kerajaan Barus . Mutia Raja menyuruh SiRaja Batak agar membawa benda-benda pusaka dari kerajaan berikut surat-surat pustaka (laklak) dalam seruas bambu dan membuat sumpah “ Tabu-tabu sitara pullang, ia sian dia dalan na ro , ikkon tusi muse dalanna sumuang” setelah itu SiRaja Batak pergi ke Pusuk Buhit sesuai dengan mandat pamannya dan di sana ada sebuah Gua (liang) dan segeralah bersembunyi disana. Mengapa Mutia Raja tau disana ada sebuah Gua? Karena Gua itu adalah tempat pertapaan /semedi dari Mutia Raja di hari-hari sebelumnya.
Didalam situasi dan kondisi perang hebat karena Saudagar Islam dan Melayu Pagaruyung menyerang begitu bringasnya sehingga didalam perang ini SoriMangarajaII beserta Sinabeuk putranya itu wafat dalam perang mempertahankan kebenaran dan kedaulatan kerajaannya' maka putra-putra dari Sinambeuk yang lain diperintahkan agar pergi menyelamatkan diri keluar daerah, sehingga beberapa generasi kemudian mereka saling mengetahui bahwa;
- SiRaja Bahar beserta pengikut setianya pergi kedaerah Garo (karo). Ditanah Garo ini SiRaja Bahar memulai hidup beserta pengikut setianya dan dikemudian hari mereka berbaur dengan suku melayu Deli beserta sukun Aceh bagian timur.
- Raja Sinabeuk wafat dalam perang. Putra daripada Sinambeuk yang bernama SiRaja Batak saat berumur 19 tahun pergi dari kerajaan Barus ke Pusuk Buhit (toba) dan disanalah dia mendirikan kerajaan Sianjur Mula-mula( di akhir abad ke 13M)
- Raja Sipak-pak beserta para pengikut setianya pergi kedaerah Dai Ri ( sekarag tanah Pakpak) .
- Raja Jonggolnitano bersama pengikut setianya pergi kedaerah Aceh bagian timur dan berbaur dengan suku pribumi disana.
- Raja Mangissori/ Nagaisori bersama para pengikutnya pergi kedaerah Singkil dan Tapak tuan di sana mereka berbaur dengan suku singkil dan Gayor.
Seiring dengan perubahan Zaman di Dunia ,Zaman batu muda ke zaman perak (neolitikum ke Megalitikum) dan perubahan suhu panas bumi meningkat sehingga terjadilah pencairan es/Gleitser (pleistosen) pada peralihan zaman Messezoikum ke Arkezoikum, Maka beberapa waktu kemudian terbenamlah juga Pelabuhan Barus bersama Arca-arcanya dikarenakan naiknya permukaan air laut pada zaman itu.
Sejarah Kerajaan BARUS
4/
5
Oleh
Unknown
1 comments:
horas, sumbernya darimana ea to? mauliate
Reply